REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Warga di seluruh daerah dengan mayoritas orang Muslim di Kashmir yang dikuasai India, Kamis, menghadapi jam malam yang diberlakukan oleh pemerintah dan penutupan yang diserukan oleh kelompok separatis.
Larangan orang keluar rumah tersebut diberlakukan di beberapa bagian tertentu di Kota Srinagar, Ibu Kota Musim Panas Kashmir-India, sebagai tindakan untuk menghadapi demonstrasi yang mungkin rusuh untuk memprotes terbunuhnya seorang pemuda oleh penembakan polisi pada Rabu malam (30/4).
Satu orang tewas dan beberapa orang lagi cedera setelah polisi melepaskan tembakan ke arah demonstran yang menentang pemilihan umum India.
"Jam malam telah diberlakukan di daerah yang berada di bawah jurisdiksi delapan kantor polisi sebagai langkah pencegahan guna memelihara hukum dan ketenangan," kata seorang pejabat senior pemerintah. "Itu akan tetap diberlakukan sampai keadaan membaik."
''Ratusan personel paramiliter dari Pasukan Polisi Cadangan Sentral (CRPF) dan polisi India dengan peralatan lengkap melaksanakan pembatasan,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam.