Jumat 02 May 2014 03:20 WIB

Yahudi Radikal Ancam Bunuh Warga Kristen Palestina

Puluhan warga Yahudi menyerbu Masjid Al Aqsha
Foto: Infopalestina.com
Puluhan warga Yahudi menyerbu Masjid Al Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID, NAZARET -- Sekelompok radikalis ekstrimis Yahudi mengancam akan membunuh warga Kristen Palestina jika tidak mau pindah dari wilayah Palestina 48 dalam sepekan ke depan.

Sumber Palestina di Nazaret, utara Palestina jajahan 48, mengatakan sekelompok yahudi ekstrim mengirimkan surat kepada warga Kristen Palestina agar segera meninggalkan tempat tinggal mereka dan memberikan batas waktu tertentu. Jika tidak, maka mereka akan mengiaya secara individu.

Sumber menjelaskan seseorang yang tak dikenal kemarin malam mendatangi rumah salah seorang warga di kota Nazaret dan memberikan sepucuk surat kepada salah seorang pegawai. Isi surat itu berupa ancaman kepada warga kristiani.

Surat itu kemudian sampai di tangan Paulus Markutsu, wakil pendeta Amerika di kota tersebut. Surat itu ditujukan kepada warga Kristiani dan tertera batas waktu untuk meninggalkan tempat tersebut.

''Kepada kaum agamawan Kristen dimulai dari para pendetanya hingga para pegawai gereja, kecuali gereja Protestan dan Anglican, dan setiap orang yang beragama Kristen. Surat ini sudah diedarkan melalui media yang mengabarkan bahwa warga Kristen harus segera meninggalkan kampung halamannya paling lambat 5/5/2014,'' isi surat tersebut seperti dikutip dari Infopalestina pada Rabu (30/4).

Isi surat itu juga menyebut yahudi radikal ini meminta kepada para pendeta untuk menyebarkan surat tersebut kepada seluruh tokoh kristiani di Palestina 48, kecuali para pengikut gereja Protestan dan Anglican.

Namun akhirnya, polisi Zionis berhasil menangkap seorang yahudi radikal tersebut dari kota Shafda. Dia berumur 40 tahunan. Kasusnya akan segera dilimpahkan ke pengadilan untuk melihat apakah ia wajib ditahan atau dibebaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement