REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pencarian harta karun zaman Kesultanan Melayu Melaka di Pulau Nangka, Selat Melaka, mulai membuahkan hasil setelah artefak berbentuk dua keping uang logam emas mengandung kalimah Allah dalam tulisan Jawi kuno.
"Kedua uang logam berdiameter 6 sentimeter berwarna kekuningan yang ditemukan pada hari Kamis (1/5) malam itu akan dibawa ke laboratorium untuk diuji apakah dibuat dari emas atau logam lain," demikian dilaporkan media-media lokal di Kuala Lumpur, Jumat.
Departemen Warisan Negara akan menjalankan pengujian atas artefak tersebut untuk menentukan usianya dan memastikan benda itu benar-benar dari zaman Kesultanan Melayu Melaka.
Pulau Nangka seluas 20 hektare terletak 17 kilometer di luar pantai Melaka dan berjarak 4 km dari Pulau Besar.
Ketua Menteri Melaka Datuk Seri Idris Haron mengatakan bahwa hasil uji laboratorium akan diketahui dalam waktu dekat. "Uji laboratorium penting untuk memastikan medali itu dibuat dari emas atau tembaga, serta berapa usia bahan itu," katanya.
Proyek pencarian harta karun bernilai miliaran ringgit yang tertanam di Pulau Nangka tersebut dilakukan oleh perusahaan Smart Partnrship International (M) Sdn Bhd.
Kontrak perusahaan itu untuk mencari harta karun seharusnya berakhir pada hari Kamis malam dan akan diteruskan oleh perusahaan lain jika gagal. Harta karun yang dicari berupa peti berisi emas batangan, mahkota dan pakaian raja.
Menurut Idris, pemerintah negara bagian berharap artefak tersebut benar-benar berasal dari zaman Kesultanan Melaka. "Kami berharap artefak itu betul karena penting bagi kami untuk memetakan susur galur Kesultanan Melayu Melaka," ujarnya.