Jumat 02 May 2014 15:03 WIB

Pengamat: Partai Berkoalisi Seolah Haus Kekuasaan

Pemilu 2014
Foto: republika.co.id
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Victor Silaen menilai, mengatakan faktor kecilnya perolehan suara pada pemilu legislatif mendorong partai politik melakukan penjajakan koalisi dengan berbagai pihak seolah haus kekuasaan.

"Faktor kecilnya suara mereka juga membuat mereka jadi begitu (seolah haus kekuasaan), harus bernegosiasi ke sana-sini selama masih ada waktu," kata Victor yang dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan tidak ada partai yang rela begitu saja menjadi oposisi tanpa bertarung lebih dulu dalam kontestasi pilpres, baik dengan menjadi pemimpin koalisi maupun anggota koalisi.

"Tidak ada yang ihklas untuk menjadi oposisi kecuali terpaksa. Seperti PDIP (terpaksa oposisi pada pemilu 2004 dan 2009) karena Ketumnya tidak suka dengan SBY," kata Victor.

Victor juga menilai sudah merupakan hal yang lumrah bagi partai politik mengejar sebuah kekuasaan untuk dapat menerapkan visi misinya membangun bangsa.

"Partai manapun sebenarnya haus kekuasaan,'' katanya. ''Karena, partai didirikan untuk meraih kekuasaan sebesar-besarnya.''

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement