Jumat 02 May 2014 20:20 WIB

Produksi Film Nasional Meningkat Signifikan

Film nasional (ilustrasi)
Foto: ceritamu.com
Film nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu memastikan produksi film nasional meningkat signifikan tahun ini atau sekitar 18,4 persen dibandingkan tahun lalu. Hingga April 2014 sebanyak 45 judul film yang telah lulus sensor atau terjadi peningkatan sebesar 18,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Bila tahun lalu jumlah produksi film kita sebanyak 105 judul film, tahun ini optimistis akan meningkat," katanya di Jakarta, Jumat (2/5). Bahkan, Menteri yakin peningkatan tersebut juga akan diikuti dengan peningkatan kualitas, terbukti sudah banyak film Indonesia yang diperhitungkan di dunia internasional.

Mari mencontohkan beberapa judul film Indonesia, seperti The Raid 2: Berandal bisa menjadi populer di kalangan masyarakat film internasional. "Dalam pertemuan atau festival film internasional para produser dunia sering menyebutkan film tersebut kepada delegasi Indonesia," katanya.

Dari 45 judul film Indonesia yang dihasilkan hingga April 2014, beberapa di antaranya dinyatakan berkualitas dan sukses tayang di gedung bioskop.

Film-film itu antara lain berjudul 99 Cahaya di Langit Eropa part 2, Sepatu Dahlan, Princess, Bajak Laut & Allien, Kau dan Aku Cinta Indonesia, Sayap Kecil Garuda, Comic 8, serta film Killers yang merupakan film kolaborasi antara Indonesia dan Jepang.

Menurut Menteri meningkatnya produksi film nasional tersebut makin menguatkan peran penting sektor ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional yang dalam beberapa tahun terakhir ini terus meningkat. Pada tahun 2013, kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian sebesar Rp 641,8 triliun atau mencapai 7 persen PDB nasional.

Nilai surplus perdagangan ekonomi kreatif (Ekraf) pada periode 2010--2013 sebesar Rp 118 triliun sehingga kontribusi devisa sektor ekonomi kreatif ini mencapai 11,89 miliar dolar AS. Dengan demikian, total kontribusi devisa dari sektor pariwisata dan ekraf (Parekraf) mencapai 21,95 miliar dolar AS atau 11,04 persen dari total devisa Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement