REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemakaman pertama bagi penumpang Malaysia Airlines yang hilang akan digelar di Australia akhir pekan ini. Pemakaman digelar hampir delapan pekan setelah pesawat MH370 tersebut hilang dan diduga jatuh di wilayah terpencil sebelah selatan Samudera Hindia.
Terlepas dari pencarian yang intensif melalui udara, laut dan bawah laut dalam sejarah penerbangan, tidak ditemukan jejak Malaysia Airlines MH370 sejak hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret.
Keluarga dan sahabat Rod dan Mary Burrows, dua dari enam warga Australia dalam penerbangan tersebut, akan menggelar upacara peringatan di Brisbane pada Ahad (4/5) besok, demikian pernyataan atas nama keluarga yang dirilis oleh kepolisian.
"Keluarga dan sahabat mengirim penghargaan atas harapan baik dari media dan publik tetapi meminta privasi dan keheningan selama masa sulit tersebut."
Kerabat penumpang lainnya yang berada di pesawat, kebanyakan berasal dari Tiongkok, telah berulangkali menyatakan kemarahan dan frustrasi atas kurangnya informasi dan bukti kehilangan orang terkasih mereka.
Malaysia Airlines pekan ini mendesak pihak keluarga yang masih bertahan di Kuala Lumpur untuk kembali, sambil mengatakan bahwa mereka akan tetap diberi informasi dan berjanji untuk membayar kompensasi awal terhadap mereka yang memenuhi syarat.
Pada Kamis, Malaysia merilis laporan menyeluruh tentang apa yang terjadi pada penerbangan MH370 yang hilang itu, merinci rute yang mungkin diambil pesawat ketika menyimpang dan misteri yang mengikutinya.
Laporan pendahuluan itu, kendati demikian, masih meninggalkan pertanyaan-pertanyaan kunci yang tak terjawab, termasuk apakah pesawat itu sengaja dialihkan setelah komunikasi dinonaktifkan.