REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas Cina menerbitkan foto dua pria yang dianggap bertanggungjawab pada kasus peledakan dan penikaman di stasiun kereta di Xinjiang. Pengumuman tersebut dikeluarkan melalui internet yang sangat jarang dilakukan menurut sejumlah laporan.
Media pemerintah mengatakan dua pria tersebut berada diantara tiga orang yang terbunuh pada kasus pengemboman dan penikaman di Urumqi yang menyebabkan 80 orang lainnya mengalami luka-luka. Xinjiang yang terletak di kawasan Cina barat, mengalami kekerasan yang melibatkan penduduk minoritas Muslim Uighur, yang melakukan protes karena sikap tangan besi Beijing.
Penyerangan Rabu (30/4) lalu terjadi ketika President Xi Jinping berada pada hari terakhir kunjungannya ke kawasan itu. Kepolisian Beijing mengatakan mereka melakukan latihan antiteror di stasiun kereta pada Kamis (1/5) kemarin menyusul pemboman di Xinjiang.
"Latihan yang melibatkan personil bersenjata dimulai Kamis (1/5) malam di stasiun keteta Beijing," kata pihak kepolisian di situs resmi mereka di Sina Weibo, jejaring sosial serupa Twitter di Cina. Latihan tersebut menunjukkan kekhawatiran pemerintah pusat terkait terorisme menyusul ledakan dan penikaman di Urumqi tersebut.