REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Guingamp mengangkat Piala Prancis untuk kedua kalinya pada Sabtu, ketika mereka mengalahkan Rennes dengan skor 2-0 di final sesama tim Brittany di Stade de France.
Memiliki julukan "Para Petani," Guingamp mendominasi pertandingan ini untuk menyenangkan para penggemar mereka, di mana ribuan di antaranya melakukan perjalanan sejauh 480 kilometer ke Paris sambil berkonvoi dengan menggunakan traktor.
Jonathan Martins Pereira membuka keunggulan timnya pada menit ke-36 ketika ia meneruskan tandukan Christophe Mandanne untuk membobol gawang Rennes.
Dan penyerang internasional Mali Mustapha Yatabare membukukan gol kedua setelah turun minum, ketika ia menaklukkan pertahanan Rennes untuk mengejutkan kiper Benoit Costil melalui tandukan jarak dekat, yang merupakan gol kedelapannya di kompetisi ini.
Ini merupakan kemenangan ketiga musim ini bagi Guingamp atas sesama tim Brittany itu, yang mereka kalahkan dua kali di liga, dan merupakan akhir yang menyedihkan bagi Rennes yang juga menelan kekalahan pada final Piala Prancis 2009 dari tim yang sama, yang saat itu berada di kompetisi domestik strata kedua.
Rennes juga dikalahkan Saint-Etienne di final Piala Liga musim lalu, sehingga mereka belum lagi meraih gelar utama sejak mengalahkan Lyon untuk menjuarai Piala Liga Prancis pada 1971.
Ini merupakan rekor mengerikan bagi klub yang berasal dari ibukota Brittany dengan populasi 207.000 jiwa dan dimiliki oleh milyarder Francois Pinault.
Guingamp - klub di mana Didier Drogba memperlihatkan potensinya - hanya memiliki penduduk berjumlah 7.000 jiwa.
Kedua klub berada di ambang terdegradasi ke Ligue 2, dengan hanya tiga pertandingan tersisa musim ini.