REPUBLIKA.CO.ID, JINDO -- Presiden Korea Selatan Park Geun-hye kembali meminta maaf kepada keluarga korban feri Sewol atas lemahnya pengawasan administratif transportasi laut dan berjanji akan menghukum mereka yang terlibat.
''Saya paham, saat ini anda semua sedang sangat berduka selama 20 hari ini. Saya bertanggungjawab atas semua ini,'' kata Park kepada keluarga korban di Pelabuhan Paengmok di Jindo, Provinsi Jeolla Selatan, seperti dikutip Korea Herald, Ahad (4/5).
Dari 476 penumpang, 244 ditemukan tewas dan 60 masih dinyatakan hilang. Ini merupakan kunjungan ke dua Park setelah 17 April lalu juga mengunjungi keluarga korban secara tertutup.
''Anda semua pasti merasa kesal. Untuk itu saya minta maaf. Saya tahu bagaimana rasanya kehilangan keluarga,'' kata Park.
Park kehilangan ibunya Yook Yeong-soo pada 1974 yang ditembak mati oleh Moon Se-kwang dalam sebuah acara publik. 1979, presiden wanita pertama Korea Selatan ini kehilangan ayahnya Park Chung-hee yang tewas dibunuh.
Saat keluarga korban bertanya apa yang akan dilakukan Park kepada Menteri Perikanan dan Kelautan Lee Ju-young, Park hanya menjawab siapapun yang bertanggung jawab akan dihukum.
''Kami masih mencari tahu penyebab tenggelamnya kapal. Kami akan menghukum berat pejabat publik yang tidak menjalankan tugas dengan baik,'' kata Park.