REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Suswono meminta pelaku industri membantu petani karet untuk memperoleh harga yang layak. Apabila hanya mengandalkan pasar internasional, harga karet akan sulit terdongkrak.
"Kalau mengandalkan pasar internasional, akan sulit jadi price maker. Ke depan, industri ban harus ditingkatkan, kalau bisa jadi ekspor ban," kata Suswono akhir pekan kemarin.
Petani karet juga diminta jangan mengurangi produksi. Agar produksi karet petani terserap, Pemerintah Deaerah (Pemda) diharapkan mencari pasar untuk petani.
Pemda menurut Mentan harus berupaya mengatasi persoalan di wilayah masing-masing. Apabila tidak bisa menyerap dalam bentuk cair, setidaknya pemda bisa mengusakan pasar produk rubber. "Ini kan harga jatuh, maka pemda harus turun tangan," lanjut Mentan.
Ia mencontohkan bahwa banyak komoditas pertanian yang dibantu pemda dalam pemasaran. Pemda kata Mentan bisa mengalokasikan anggaran dari APBD untuk membeli produk petani karet.
Tahun lalu, harga karet per kilogram (kg) berada di kisaran 5 dolar AS, dan sempat terpuruk hingga 2,4 dolar AS. Kini harga karet di tingkat petani berada di kisaran Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu per kg. Namun sempat anjlok hingga Rp 5 ribu per kg.