REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH-- Plh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal mengatakan, ada pihak-pihak tertentu yang ingin menggagalkan penerapan Syariat Islam secara kaffah (menyeluruh) di daerah itu.
"Ada pihak-pihak di luar yang ingin menghancurkan Aceh dengan gerakan ingin menggagalkan penerapan Syariat Islam," katanya di Banda Aceh, Minggu.
Di sela-sela peresmian Dayah (Ponpes) Budhiatul Fata, Lampaseh Aceh, Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, dijelaskan masyarakat Aceh harus berkerjasama dengan Pemerintah untuk membentengi upaya-upaya misionaris tersebut.
"Ketika kewenangan yang diberikan Pemerintah Pusat kepada kita untuk menerapkan Syariat Islam di Aceh gagal, mereka akan tertawa dan meremehkan kita. Dan ini tidak boleh terjadi," kata Illiza.
Wali kota meminta warganya agar yakin bahwa dengan tegaknya Syariat Islam maka masyarakat akan sejahtera dan itu janji Allah. "Jika dulu ada panggilan Allah kita masih sibuk dengan pekerjaan kita dan sering meninggalkan shalat. Maka mulai sekarang mari kita sejahterakan rumah Allah maka Allah akan sejahterakan kita, itu janji Allah SWT," tambahnya.
Oleh karena itu, ia menjelaskan Pemkot Banda Aceh sangat mendukung kehadiran Dayah Budhiatul Fata di Lampaseh Aceh. Lampaseh Aceh merupakan salah satu daerah terparah diterjang tsunami 26 Desember 2004.
Karena menurut Illiza, keberadaan lembaga pendidikan agama seperti dayah dan pesantren memiliki peran besar dalam memberikan pendidikan agama kepada warga untuk kemudian dapat membentengi diri dari upaya-upaya misionaris yang mengikis aqidah.