Senin 05 May 2014 16:49 WIB

Siswa SD Bunuh Teman, Jokowi Salahkan Kurikulum

joko widodo
Foto: republika/wihdan
joko widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menanggapi kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak hingga menyebabkan temannya tewas. Menurutnya, kurikulum yang diterapkan di sekolah harus dibenahi.

Dia menilai, selama ini pelajaran di sekolah hanya menekankan pada pendidikan eksakta saja. Seperti Matematika, IPA, dan Kimia. Namun, pendidikan budi pekerti yang mengajarkan akhlaqul karimah justru dikesampingkan. 

Padahal, menurut Jokowi, pendidikan seperti itu jauh lebih penting dibanding pelajaran lainnya. "Fungsi kurikulum yang mengarah ke sana itu diperlukan," ujar dia di Balai Kota, Senin (5/5).

Sebab, kata Jokowi, penanaman budi pekerti yang diajarkan sejak usia dini akan membekas hingga si anak dewasa. Itulah yang akan menjadi pegangan hidup apabila sudah menjadi orang hebat nantinya.

Sebelumnya, seorang siswa kelas 5 SD, Renggo Khadafi (11 tahun) tewas pada Ahad malam (4/5). Sebelum tewas, bocah yang tinggal di Jalan Asri RT 07 RW 10, Kelurahan Halim Perdana Kusuma, Makassar, Jakarta Timur tersebut menderita sakit setelah dipukuli oleh kakak kelasnya. 

Renggo sempat bercerita, peristiwa pemukulan terjadi karena kakak kelasnya yang berinisial S tidak terima Renggo menyenggol minumannya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement