REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Politisi PDIP, Pramono Anung mengakui adanya penurunan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) di masyarakat. Namun menurutnya penurunan elektabilitas Jokowi tidak terlalu signifikan. "Pelemahannya itu kecil sekali," kata Pramono kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (5/5).
Kendati elektabilitas Jokowi turun, Pramono menyatakan secara peluang Jokowi masih diunggulkan sebagai pemenang pilpres. Dia bahkan sesumbar siapapun cawapres pendamping Jokowi, mantan Walikota Solo itu akan berhasil menjadi presiden. "Itu menunjukkan ketokohan Pak Jokowi cukup tinggi," ujarnya.
Wakil Ketua DPR ini menduga penuruan elektabilitas Jokowi lantaran Jokowi tidak turun ke berbagai daerah pasca-pemilu legislatif (pileg). Menurutnya kunjungan yang dilakukan Jokowi ke sejumlah pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur dua hari lalu, memberi harapan kenaikan elektabilitas.
Pada bagian lain Pramono menolak turunnya elektabilitas Jokowi karena faktor internal PDIP yang kurang mendukung kerja-kerja pencapresan Jokowi. Menurutnya pengurus PDIP tengah fokus pada hasil pileg dan Jokowi sendiri juga masih sibuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Sehingga dia tidak seekstra (optimal) yang lain," katanya.