REPUBLIKA.CO.ID,Jakarta--- Mantan Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Bersatu, Anton Apriyantono mengatakan tidak seharusnya produksi pangan diserahi sepenuhnya pada petani. Terlebih petani yang ada di Indonesia sebagian besar petani gurem dan buruh tani.
"Teknorat harus turun bangun pertanian, paling tidak mereka harus dibantu dari segi modal dan ketersediaan lahan," ujarnya kepada Republika, Senin (5/5).
Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian dengan kompetensi yang minimal membuat produksi tidak maksimal. Akibatnya impor akan selalu meningkat. Peran penyuluh sangat penting guna membimbing petani mencapai hasil terbaik.
Selain itu pemerintah sebaiknya mulai serius dalam penyediaan lahan. Upaya peningkatan produksi akan sulit tanpa lahan pendukung. "Konversi lahan pangan menjadi bentuk lain harus dikendalikan," kata dia.