REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Manajemen klub sepak bola Persepam Madura United (P-MU) Pamekasan, Jawa Timur, akhirnya mencoret dua pemain asing dari klub sepak bola itu, yakni Abu Bakar Sillah asal Australia, dan Alain N'kong asal Kamerun.
Manajer Persepam Madura United Achsanul Qosasi, Senin (5/5) malam menjelaskan pihaknya mencoret kedua pemain asing itu karena beberapa hal. Salah satunya karena kedua pemain itu indisipliner.
"Dalam empat kali latihan kedua pemain ini tidak pernah ikut latihan, sejak adanya pergantian pelatih," kata Achsanul Qosasi menjelaskan.
Ia mengatakan, sebenarnya kedua pemain itu selama ini tidak terlalu buruk. Hanya karena indisipliner, maka manajemen memandang hal itu sebagai tantangan yang cukup serius. Sebab dalam dunia sepak bola mengedepankan disiplin dan itu sebenarnya merupakan awal dari kunci keberhasilan.
"AQ" sapaan karib Achsanul Qosasi ini lebih lanjut menjelaskan, kedua pemain asing yang tergabung dalam Laskar Sape Kerap ini bahkan pernah diberi sanksi, akan tetapi rupanya tidak mengubah prilakunya.
Khusus Abu Bakar Sillah, menurut Achsanul Qosasi, selain karena indisipliner, pemain asal Australia itu kini telah berubah, yakni tidak seperti yang dikenal pihak manajemen dan pelatih P-MU sebelumnya.
Pamian asal Australia itu sering melakukan tindakan yang dipandang bisa berbahaya bagi keutuhan tim Laskar Sape Kerap, sehingga atas hasil musyawarah antara pihak manajemen dan pelatih, maka yang bersangkutan akhirnya dicoret dari tim.
"Mungkin memang seperti itu ciri-ciri pemain asing, bagus di awal, namun setelah periode berikutnya, ia sudah merasa paling hebat. Ia mungkin ingin mencari klub lain. Abubakar memang dibesarkan oleh Madura, tapi kita harus merelakan untuk klub lain," katanya menjelaskan.
Hingga saat ini sudah ada 10 pemain Persepam Madura United yang dicoret dari Laskar Sape Kerap itu oleh pihak manajemen, berdasarkan hasil musyawarah dengan tim pelatih.
Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat posisi Persepam pada putaran kedua Indonesia Super League (ISL). Ke-10 pemain yang dicoret itu masing-masing Syaiful Amri, Ajisaka, Abu Bakar Sillah, Kokoh Ronianrto, M Said, Rivai, Rudi Rega, Boy, Alain N'kong, dan Erfan Hidayatullah.