REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas U-19 bermain tidak seperti biasanya saat beruji coba melawan Myanmar U-19 di Stadion GBK, Senin (5/5) malam. Evan Dimas dkk lebih sering memeragakan permainan bola-bola panjang dari lini tengah ke depan. Padahal biasanya, timnas U-19 mencoba bermain operan-operan pendek untuk membangun serangan.
Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri mengaku sengaja menerapkan pola permainan itu. Ini karena Indra ingin terus mencari strategi alternatif untuk diterapkan saat putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar, Oktober mendatang.
"Sebelum pertandingan, saya sudah bilang bahwa fungsi uji coba adalah untuk menyiapkan alternatif taktik. Jadi tidak melulu kami bermain dengan cara yang itu-itu terus," kata Indra Sjafri seusai pertandingan.
"Kemarin-kemarin kami sering dikritik karena permainan kami mudah dibaca. Dan terus terang, tujuan uji coba kami kali ini tidak tercapai. Permainan tim tidak berkembang karena emosi pemain terpancing," Indra menuturkan.
Skuat Garuda Jaya sempat memimpin pertandingan ketika pertandingan baru berjalan empat menit lewat gol Muchlis Hadi. Namun keunggulan itu hanya bertahan empat menit. Myanmar sukses menyamakan kedudukan melalui gol gelandang Aung Thu. Kedudukan 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan.