REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Sahaidudin menegaskan, Kotabaru memiliki peluang untuk membangun pelabuhan berskala internasional, karena memiliki perairan cukup dalam yang tidak dimiliki daerah lain di Kalsel.
"Apabila Kotabaru membangunan pelabuhan laut berskala internasional, Kotabaru akan menjadi gerbang ekonomi kawasan Indonesia Timur, bahkan Asia Pasifik," ujar kader Partai Keadilan Sejahtera, di Kotabaru, Senin (5/5).
Menurut dia, perairan Kotabaru merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan berada di posisi strategis dengan letak geografis persis di tengah-tengah kepualaun Indonesia.
Jika pelabuhan laut berskala internasional itu dimiliki, maka dapat dipastikan bongkar muat barang, dan jasa dari dalam serta luar negeri, khususnya regional Kalimantan, akan dilakukan di pelabuhan Kotabaru.
Terlebih saat ini pelabuhan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, sudah over load (kelebihan kapasitas), sehingga Kotabaru perlu menyiapkan diri sebagai pelabuhan alternatif.
Menurut dia, konsep yang harus dilakukan oleh pimpinan daerah, untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakatnya, salah satunya peningkatan infrastruktur, di antaranya pembangunan Pelabuhan Laut Dalam.
Keberadaan pelabuhan, sebut Syahidudin, dampaknya cukup luas, di antaranya, kelancaran ekspor impor, terciptanya lapangan usaha, tumbuhnya industri-industri kecil dan menengah di daerah, dan efesiensi biaya dan waktu bagi ekportir yang selama ini mengirimkan dan mendatangkan barang melalui pelabuhan di Surabaya.
Dengan terbangunnya pelabuhan laut tersebut, secara otomatis akan berdampak positif pada perekonomian di daerah, apalagi jika dibarengi dengan wacana pembangunan jembatan yang menghubungkan daratan Kalimantan melalui Kabupaten Tanah Bumbu, termasuk peningkatan jalur lingkar Pulau Laut.