Selasa 06 May 2014 12:44 WIB

Kondisi Kejiwaan Korban Pelecehan Seksual Emon Mengkhawatirkan

Rep: c75/ Red: Nidia Zuraya
Orang tua yang anaknya menjadi korban kekerasan seksual diimbau melakukan pendekatan khusus untuk merehabilitasi anak. (ilustrasi)
Foto: speakofchange.org
Orang tua yang anaknya menjadi korban kekerasan seksual diimbau melakukan pendekatan khusus untuk merehabilitasi anak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sekretaris Jenderal, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda mengatakan kondisi korban pelecehan seksual Emon tidak bisa mengendalikan diri. Serta, jiwa korban yang terlihat tidak ada. Hal itu, muncul saat pihak KPAI melakukan treatment kepada 51 korban pada Senin (5/5) kemarin.

 

"Ada beberapa anak yang raganya ikut namun jiwanya tidak ada. Termasuk, saat bermain angka, mereka tidak bisa mengendalikan diri," ujar Erlinda, Sekjend KPAI kepada ROL, Selasa (6/5).

Meski begitu, ia menuturkan perilaku para korban tidak tampak aneh. Kondisi tersebut terjadi karena saat ini anak masih mengalami trauma dan syok. Mengingat apa yang dilakukan Emon merupakan sesuatu yang sangat buruk.

Erlinda pun berharap agar para orang tua jangan sampai mengatakan kepada anaknya peristiwa yang sebenarnya. Jika, perlakuan tersangka membuat korban menderita. "Kita membuat terapi dan pengobatan oleh dinas (kesehatan) setempat," ungkapnya. 

Menurutnya, pihaknya beserta mitra strategis dilapangan memaksimalkan pendampingan kepada korban dengan trauma healing. Dimana memberikan trauma healing berupa hipnoterapy. Serta akan dilanjutkan besok dengan play terapi, kegiatan bermain tetapi mengedukasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement