REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Siswi kelas IX SMP di wilayah Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi korban pencabulan dan percobaan perkosaan oleh tiga pemuda yang baru dikenalnya dari teman sepermainan.
Peristiwa ini terungkap saat korban yang berinisial AD umur 14 tahun, datang bersama orang tua dan kerabatnya ke Mapolres Bogor, Cibinong, Selasa untuk melaporkan peristiwa yang baru dialaminya.
Korban yang masih mengenakan baju seragam SMP tersebut datang sekitar pukul 11.45 WIB, langsung masuk ke ruang penyidik PPA Mapolres Bogor Kota.
"Kami datang melapor sesuai arahan dari Polsek Gunung Putri. Karena disana tidak ada PPA, jadi kami melapor ke Polres," ujar Dicky Zakaria selaku sepupu korban.
Menurut Dicky, peristiwa tersebut terjadi saat korban menghilang dari rumah selama satu hari. Korban pergi dari rumah pada Sabtu (3/5) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Dari keterangan korban, saat itu dia pergi untuk menemui seorang pemuda berinisial G yang baru dikenalnya selama satu pekan.
Perkenalan korban dengan G (diduga pelaku) berawal dari N, teman korban, yang memberikan nomor telepon.
"Awalnya korban ini mau minta nomor F mantan pacarnya kepada N, tetapi N malah ngasih nomor si G," ujar Dicky.
Melalui nomor telepon tersebut antara korban dan terlapor saling mengenal hingga akhirnya janjian ketemuan di Taman Griya Bukit Jaya, Gunung Putri.
Korban pun memenuhi janji tersebut mendatangi taman yang dimaksud dan korban sempat dibawa berkeliling oleh terlapor G dengan sepeda motor.
Kemudian korban dibawa ke sebuah rumah kontrakan yang belum diketahui milik siapa yang terletak di samping pabrik kulit wilayah Cikaret, Kecamatan Cibinong.
"Di rumah itu, korban disekap, dicabuli dan mau diperkosa oleh tiga pemuda ini," ujar Dicky.
Korban berhasil kabur setelah memanfaatkan kelengahan tiga pria tersebut. Saat pintu rumah kontrakan terbuka, korban berhasil melarikan diri dan pulang ke rumahnya pada Minggu (4/5) sekitar pukul 15.00 WIB.
Sesampai di rumah, pihak keluarga korban yang khawatir karena korban tidak pulang semalaman, mendapati korban pulang dalam kondisi menggigil ketakutan, pucat dan lemes.
"Karena saya guru spiritual juga, saya coba menyembuhkan trauma korban terlebih dahulu, membuatnya tenang hingga akhirnya dia (korban) cerita sudah mengalami peristiwa buruk tersebut," ujar Dicky.
Dicky mengatakan pihak keluarga telah menempuh jalur hukum untuk menuntut ketiga pemuda pelaku pelecehan seksual dan percobaan perkosaan tersebut. Keluarga korban juga sudah melakukan visum di klinik setempat.
"Kami ingin pelaku segera ditangkap dan mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya. Kami mengharapkan dengan adanya kasus ini jadi pembelajaran, agar tidak ada lagi anak yang menjadi korban," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan korban dan keluarganya masih menjalani pemeriksaan pembuatan laporan di SKP Polres Bogor, Cibinong.