Selasa 06 May 2014 17:32 WIB

Danlanal Tidak Setuju Perairan Kaltim Disebut 'Blackwater'

Red: Julkifli Marbun
Anggota TNI AL dalam sebuah latihan/ilustrasi (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Anggota TNI AL dalam sebuah latihan/ilustrasi (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Balikpapan Kolonel Laut (P) Ariantyo Condrowibowo menegaskan bahwa sebutan kawasan "blackwater" bagi perairan Kalimantan Timur adalah berlebihan.

Perairan yang disebut "blackwater", kata Danlanal, adalah hingga ada kejahatan "piracy" atau pembajakan di kawasan itu. Contoh paling populer adalah perairan Somalia di pantai timur laut Afrika, di mana bajak laut Somalia berkeliaran meneror perairan itu.

"Di perairan Kaltim kan faktanya tidak separah itu," kata Danlanal Kolonel Condrowibowo di Balikpapan, Selasa.

Ia mengakui memang ada kejahatan di sepanjang sisi barat Selat Makassar, mulai dari Teluk Adang, Teluk Apar di selatan Balikpapan, Delta Mahakam, hingga Muara Berau.