REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sekitar 50 petempur pemerintah Suriah tewas ketika pemberontak meledakkan sebuah bom di satu terowongan di pos pemeriksaan di provinsi barat laut. Demikian kata para pegiat pada Selasa.
Gambar-gambar video yang dikirim oleh para pendukung oposisi menunjukkan asap tebal dan tembakan-tembakan ke udara dekat satu kota kecil. Sementara, orang-orang meneriakkan "Allahu Akbar".
Pemberontak berperang untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad secara reguler melancarkan serangan-serangan gerilyawan terhadap pasukannya, tetapi kekuatan ledakan yang terjadi Senin itu tidak biasa.
Kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berpangkalan di Inggris, mengatakan ledakan itu terjadi dekat kota Ma'arat al-Nu'man di Provinsi Idlib.
''Setidaknya dua perwira termasuk di antara mereka yang tewas ketika pemberontak dari Front Islam dan Perisai Dewan Revolusi meledakkan bom berton-ton di satu terowongan yang tertetak di jalan menuju pos pemeriksaan,'' kata kelompok itu.
Lebih dari 150.000 orang tewas akibat pemberontakan lebih dari tiga tahun itu, yang dimulai dengan satu protes damai dan kini meningkat menjadi perang saudara setelah pemerintah melakukan tindakan keras terhadap kelompok oposisi.