Selasa 06 May 2014 19:00 WIB

Brunei Tertarik dengan Alutsista Buatan Pindad

engiran Muda Haji Al Muhtadee Billah (kanan) memeriksa pasukan ketika acara Pengangkatan warga Kehormatan Korps Marinir di lapangan Hartono Kesatrian Marinir Cilandak, Jakarta, Senin (5/5). Paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Jeneral Pengiran Muda Haji Al Mu
Foto: Antara
engiran Muda Haji Al Muhtadee Billah (kanan) memeriksa pasukan ketika acara Pengangkatan warga Kehormatan Korps Marinir di lapangan Hartono Kesatrian Marinir Cilandak, Jakarta, Senin (5/5). Paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Jeneral Pengiran Muda Haji Al Mu

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Putra Mahkota Brunei Darussalam Jenderal Pangiran Muda Haji Al Muhtadee Billah meninjau langsung fasilitas produk Pindad sebagai tindak lanjut ketertarikan pihak Brunei Darussalam terhadap produk alutsista pada Pameran Internasional Pertahanan Brunei (Bridex), Februari 2014.

Dirut Pjs Dirut Pindad Tri Harjono menilai kunjungan itu sebagai langkah awal untuk menjalin persahabatan dan kerja sama antara kedua negara, Indonesia dan Brunei Darussalam. "Brunei tertarik terhadap produk Rantis dan senapan serbu, dalam hal ini SS2-V5 yang akan kita tawarkan. Tahun ini kami akan ikut tender di sana," kata Tri.

Dalam kesempatan itu, Tri Harjono menyebutkan kapasitas produksi senjata PT Pindad mencapai 30 ribu unit per tahun, sedangkan untuk kendaraan taktis sebanyak 80 unit per tahun. Ia menyebutkan bisa meningkatkan produksi per tahunnya, namun hal itu tergantung pada kesiapan pasokan dari mesin serta komponen lainnya yang berasal dari luar.

"Kami fokus menggarap pasar di ASEAN dan Asia Pasifik. Sebagian besar kita masih memenuhi pesanan dalam negeri, namun juga melayani pesanan dari luar negeri, termasuk Panser Anoa untuk kendaraan taktis Pasukan Perdamaian PBB," kata Dirut PT Pindad itu menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement