REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginstruksikan pencopotan jabatan kepala sekolah (kepsek) SD Negeri Makasar 09 Pagi terkait tewasnya salah satu siswa kelas lima di sekolah tersebut, Renggo Khadafi (11 tahun).
Instruksi tersebut diberikannya secara langsung kepada unit terkait, yaitu Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur ketika mengunjungi rumah korban yang berlokasi di kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (6/5).
"Dalam kasus ini, kepala sekolah yang harus bertanggung jawab. Oleh karena itu, saya sudah perintahkan agar kepala sekolahnya dicopot," kata gubernur yang akrab disapa Jokowi ini di sela-sela kunjungannya di wilayah Halim Perdana Kusuma.
Menurut mantan Walikota Solo itu, kejadian tersebut disebabkan adanya kelalaian serta kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, mengingat peristiwa itu berlangsung di sekolah.
"Peristiwa itu kan terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Sehingga, yang paling bertanggung jawab atas kejadian tersebut adalah pihak sekolah," ujar Jokowi.
Jokowi pun meminta pihak sekolah, termasuk manajemen pengawasan dan bagian personalia ikut bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
"Manajemen kontrol itu ada pada siapa? Harus bertanggung jawab. Begitu juga dengan manajemen personalianya, harus ikut tanggung jawab. Pihak sekolah kan merupakan pihak yang paling dekat," tutur Jokowi.
Renggo Khadafi merupakan siswa kelas lima di SDN Makasar 09 Pagi yang tewas akibat diduga dianiaya oleh kakak kelasnya yang berinisial SY (13).
Setelah sempat mendapatkan perawatan selama beberapa hari di rumah sakit, korban menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (4/5) lalu sekitar pukul 01.00 WIB. Korban pun dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Asem, Kebon Pala, Jakarta Timur.
Setelah mengunjungi rumah korban untuk menyampaikan rasa belasungkawa, dia pun bertolak menuju SDN Makasar 09 Pagi, Jakarta Timur untuk melihat lokasi kejadian.