Oleh: Syahruddin El-Fikri
Peninggalan arsitektur Islam tak hanya di Jazirah Arab, tapi menyebar ke berbagai belahan dunia dan berpadu dengan budaya setempat
Agama Islam telah berkembang sejak 14 abad silam. Dan, selama itu pula, Islam turut mewarnai sejarah kehidupan umat manusia, baik dalam bidang akidah, akhlak, ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, budaya, politik, maupun arsitektur.
Dalam bidang arsitektur, Islam mewariskannya kepada generasi sekarang sejumlah karya fenomenal. Karya-karya seni dari arsitektur Muslim terus bertahan hingga kini.
Jejak kejayaan Islam dapat dirunut dari peninggalan arsitektur Islam di berbagai belahan di dunia. Misalnya, Istana Al-Hambra dan Masjid Cordoba di Spanyol, Istana Topkapi di Istanbul (Turki), Kota Firouzabad di Iran Selatan yang dibangun dengan memadukan arsitektur Islam dan Persia, serta sebagainya.
Model peradaban Islam sebagian tampak dalam seni arsitektur bangunannya. Kejayaan peradaban Islam tersebut hingga kini masih bisa kita saksikan dalam wujud bangunan, baik berupa masjid, istana, makam, madrasah (sekolah), pasar, tempat pemandian umum (hammam), maupun bangunan lainnya, pada peninggalan masa kejayaan Khilafah Islamiyah.
Peninggalan arsitektur Islam ini tidak hanya terpusat di jazirah Arab sebagai tempat lahirnya kebudayaan Islam, tetapi juga menyebar ke arah timur melalui Mesopotamia, Persia, dan Turki.
Sedangkan, ke arah barat masuk ke Syria, Mesir, Spanyol, Maroko, hingga merambah ke berbagai benua. Kemudian, masuk ke Cina, Indonesia, dan daratan di Eropa. Masing-masing bangunan itu memiliki ciri khas tersendiri yang melambangkan tradisi, budaya, dan kesenian yang bercorak Islam setempat.