Oleh: Syahruddin El-Fikri
Cikal bakal arsitektur Islam
Menilik sejarahnya, memang banyak pihak berbeda pendapat tentang asal muasal arsitektur Islam.
Ada yang menyebutkan, sejarah arsitektur Islam pertama kali dimulai ketika Rasulullah SAW beserta para sahabatnya membangun Masjid Quba, Madinah, pada permulaan tahun hijriyah atau sekitar tahun 622 Masehi.
Bentuknya adalah denah persegi empat dan dinding sederhana yang menjadi pembatasnya. Di bagian depannya, dibuat mihrab untuk Rasul berkhutbah. Sedangkan, pada bagian pintu dibuat gapura.
Bahan-bahan yang digunakan bermacam-macam. Ada batu alam (batu gunung), pohon, dan pelepah kurma serta daun-daunnya. Meski arsitekturnya sangat sederhana, bangunan masjid pertama ini menjadi prototipe dari arsitektur masjid pada masa kemudian.
Ada pula yang menyatakan, cikal bakal arsitektur Islam itu adalah kiblat umat Islam di seluruh dunia, yaitu Ka'bah. Ini bisa dilihat pada bangunan Ka'bah di Makkah yang berbentuk kubus yang unik.
Ka'bah merupakan bangunan terpenting dalam Islam karena merupakan rumah Allah (Baitullah) yang suci dan kiblat umat Islam.
Secara historis, Ka'bah bukanlah bangunan baru yang dibangun pada masa Islam, tetapi merupakan warisan Nabi Ibrahim AS.
Rasulullah SAW bersama sahabatnya pernah mengonstruksi bangunan Ka'bah pada tahun 630 M atau dua tahun setelah 'Fathu Makkah' (Penaklukan Kota Makkah) dari kafir Quraisy. Walau masih sederhana, hal itu dianggap sebagai cikal bakal dimulainya arsitektur Islam.
Rekonstruksi bangunan Ka'bah dilaksanakan pada tahun 632 M oleh tukang kayu dari Abyssina dengan gayanya sendiri. Dinding Ka'bah dihiasi oleh beragam gambar, seperti gambar Nabi Isa, Maryam, Nabi Ibrahim, Rasulullah SAW, malaikat, dan beberapa pepohonan.
Namun, ajaran yang muncul belakangan terutama berasal dari hadis akhirnya melarang penggunaan simbol-simbol yang menggambarkan makhluk hidup, terutama manusia dan binatang.