REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG , JAWA BARAT -- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Budi Subiantoro menyebutkan masyarakat di Subang paling banyak menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) lantaran pencemaran udara yang terbilang tinggi.
"Ubah paradigma menjadi tidak boleh sakit, terlebih ISPA merupakan penyakit yang paling banyak ditemui di Subang," kata Budi saat ditemui di Subang, Jawa Barat, Selasa (6/5).
Untuk ISPA sendiri, kata dia, memiliki potensi besar mengancam masyarakat karena semakin banyaknya pencemaran udara di Subang yang disumbang oleh limbah asap pabrik industri, perubahan cuaca dan debu.
Budi menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan sejumlah fasilitas kesehatan seperti Puskesmas apabila mengalami keluhan kesehatan terutama ISPA. "Masyarakat agar memanfaatkan 40 Puskesmas yang ada di Subang."
"ISPA sendiri merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita masyarakat di sini disusul diare dan gastritis (penyakit lambung)," katanya.
Infeksi saluran napas itu juga merupakan penyakit tertinggi yang diderita masyarakat Subang terutama setelah bencana banjir yang melanda daerah itu pada awal tahun ini yaitu 355 orang kemudian diare 190 orang dan gastritis 127 orang.
Sementara itu berdasarkan pengamatan Antara, pencemaran udara karena debu terbilang tinggi terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar jalan yang menghubungkan kawasan Sadang-Subang.
Di jalan yang rusak parah tersebut terdapat banyak debu beterbangan terlebih saat lalu lintas sedang padat. Sementara itu, saat hujan turun debu tersebut berubah menjadi lumpur yang dapat membahayakan pengendara kendaraan bermotor karena membuat jalanan menjadi licin.
Ruas jalur Sadang-Subang itu dalam kondisi rusak berat. Terdapat lubang besar di beberapa titik dengan kedalaman mencapai 10-20 centimeter dengan diameter yang cukup lebar sekitar 50-100 centimeter.