REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengatakan pihaknya merealisasikan upaya konservasi air dengan memperbanyak pembangunan waduk buatan di sejumlah daerah di Indonesia.
"Kami tidak akan pernah menolak usulan pembuatan waduk yang diajukan dari daerah mana pun. Meski demikian, tetap ada serangkaian prosedur yang mesti dilalui," ujar Djoko Kirmanto di Bekasi, Jawa Barat, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya pada saat peringatan "Hari Air Sedunia" yang ditandai peresmian "sipon" di Jalan Hasibuan, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Djoko mengatakan pembuatan waduk merupakan sebuah usulan yang positif dalam upaya menampung air demi menjaga kelestarian alam.
Realisasi usulan pembuatan waduk merupakan cara Kementerian PU melaksanakan konservasi air di Indonesia.
"Ada cara mewadahi air dengan menghutankan kembali lahan. Sementara, kami menampung air dengan pembuatan waduk. Harapannya, air yang ditampung bisa banyak dan bisa digunakan nantinya," ucapnya.
Selain upaya menampung air, kehadiran waduk juga bisa mendatangkan manfaat lain untuk masyarakat sekitarnya.
Djoko mencontohkan Bendung Jabung nantinya diproyeksikan bisa mengairi 6.000 hektare sawah. Sementara, lahan yang bisa diairi Bendung Randangan mencapai 9.000 hektare.
"Pastinya, kehadiran waduk akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," ucapnya.