REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar karyawan PT Garam kini sedang resah terkait dengan rencana pergantian direksi dalam waktu dekat ini oleh Kementerian BUMN, padahal kinerjanya perusahaan semakin bagus dan ramah terhadap serikat pekerja.
"Kami sudah mendapatkan salinan pergantian direksi PT Garam yang ditandatangani deputi Kemeneg BUMN. Rencananya pergantian akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Ada sebanyak 197 dari 387 karyawan PT Garam yang menandatangani petisi penolakan rencana pergantian direksi itu," kata juru bicara karyawan PT Garam Widhy Hartono, di Jakarta, Selasa.
Bersama lima orang karyawan PT Garam, Widhy menyerahkan petisi 197 karyawan PT Garam kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kementerian BUMN yang diterima oleh staf Ahli Menteri bidang SDM dan Teknologi Achiran Pandu Djajanto.
Direksi PT Garam saat ini yang dikomandoi oleh Yulian Lintang telah menunjukkan kinerja yang bagus. Membawa PT Garam dari perusahaan merugi menjadi BUMN yang menguntungkan.
"Tahun 2011, laba PT Garam sebesar Rp3,73 miliar, tahun 2012 naik menjadi Rp17,6 miliar dan laba 2013 naik lagi menjadi Rp19,5 miliar. Kok Kemeneg BUMN mengganti Direksi saat ini atas usulan Dewan Komisaris yang dipimpin Dirut PT Garam sebelumnya yakni Selamet Untung dan kinerja perusahaan memburuk saat dipimpin Selamet," ungkap Widhy.
Sebagian besar karyawan PT Garam juga merasa nyaman dengan direksi saat ini yang ramah terhadap serikat pekerja PT Garam, sedangkan direksi sebelumnya sangat tidak ramah atau alergi terhadap serikat pekerja.
"Kami karyawan menyayangkan adanya hubungan yang tidak harmonis antara komisaris utama dan direktur utama PT (Persero) Garam. Akibat ketidakharmonisan itu sudah mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan dan kontra produktif terhadap tujuan perusahaan dalam menghadapi musim produksi tahun 2014 dengan target produksi 400.000 ton garam guna mendukung program swasembada garam nasional," kata juru bicara karyawan PT Garam tersebut.
Seluruh karyawan, lanjut dia, mengharapkan Meneg BUMN Dahlan Iskan untuk turun tangan menyelesaikan konflik antara Komut dan Dirut PT Garam.
"Kami atas nama karyawan PT Garam mengundang Dahlan Iskan untuk berkunjung ke PT Garam dan jalan pagi bersama para karyawan," ujar Widhy.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Ahmad Irfan bersama dengan pengurus lainnya mendampingi para karyawan PT Garam menyampaikan aspirasinya ke Istana Presiden dan Kemeneg BUMN.