REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kelompok Kerja untuk Palestina Suriah telah mendokumentasikan sebanyak 89 pengungsi Palestina di Suriah gugur selama bulan April lalu akibat konflik yang terjadi di negeri tersebut.
Dalam pernyataannya, Kelompok Kerja untuk Palestina Suriah mengatakan bahwa sebab terjadinya korban ini antara gempuran, blokade dan konfrontasi, serta penyiksaan dan kurangnya pelayanan medis.
Sementara itu, blokade yang diberlakukan pasukan Suriah dan kelompok-kelompok bersenjata terhadap kamp pengungsi Yarmuk di Damaskus terus berlanjut hingga di bulan yang kesepuluh berturut-turut. Hal ini semakin memperburuk di seluruh lini kehidupan.
Menganai situasi di lapangan, kamp pengungsi Handarat di Alepo pada hari Ahad (4/5) mengalami gempuran bom drum yang mengakibatkan kehancuran besar di rumah-rumah warga pengungsi.
Sebagian besar warga kamp pergi akibat bentrokan dan aksi gempuran sengit yang terjadi di kamp tersebut belakangan ini.
Sementara itu, kamp pengungsi Neirab di Alepo kejatuhan mortir yang menyebabkan kerusakan materi. Di selatan Suriah, kamp pengungsi Dara’a nampak pesawat tempur berputar-putar bersamaan dengan meletusnya bentrokan di sekitarnya.
''Tercatat sejumlah mortir juga dilaporkan jatuh di kamp tersebut,'' sebut laporan Kelompok Kerja untuk Palestina Suriah seperti dikutip Infopalestina.