Rabu 07 May 2014 00:53 WIB

'Jika MERS Tak Dapat Ditangkal, Pemerintah Harus Hentikan Izin Umroh'

Rep: C57/ Red: A.Syalaby Ichsan
Alat pemindai virus MERS.
Foto: AP
Alat pemindai virus MERS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pemerintah untuk serius menangani wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) Corona Virus (Co-V) yang diduga telah menyebar di Indonesia.

Ketua Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat  Anwar Abbas mengharapkan agar pemerintah, terutama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mempelajari virus MERS Co-V scara serius.

"Pemerintah pun harus segera menentukan langkah-langkah yang akan diambil. Jadi, MERS Co-V dapat dicegah penyebarannya," tutur Anwar saat dihubungi RoL, Selasa (6/5) petang.

Dia menjelaskan, MERS Co-V tidak membahayakan jiwa para jamaah yang sedang dan akan melaksanakan ibadah haji dan umroh.  MUI, lanjut Anwar, tentu sangat menantikan hasil kajian pemerintah agar tahu langkah-langkah antisipasi apa yang akan dilakukan.

Bila MERS Co-V sangat berbahaya dan belum dapat ditangkal dengan obat-obatan atau cara-cara tertentu, jelas Anwar, sebaiknya pemerintah   menghentikan sementara, pemberian izin kepada para jamaah untuk bepergian umroh.

Menurutnya, langkah ini perlu dilakukan negara untuk melindungi para jama'ah dari serangan MERS Co-V.  Pasalnya, tugas utama negara adalah melindungi rakyatnya, terutama melindungi jiwa mereka  dari hal-hal yang akan membahayakannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement