Rabu 07 May 2014 10:32 WIB

Taman Wisata Lembah Hijau Kedatangan Empat Satwa Langka

Kukang Jawa
Foto: wikipedia
Kukang Jawa

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung menitipkan empat ekor satwa langka yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan ke Taman Wisata Lembah Hijau Bandarlampung.

"Keempat hewan langka tersebut diserahkan sebagai bentuk titipan pemerintah, mengingat sudah lama satwa tersebut dipelihara masyarakat," kata Satur Nino, staf fungsional Pengendalian Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Lampung, saat penyerahan di Taman Wisata Lembah Hijau Bandarlampung, Selasa (6/5) petang.

Menurutnya, Lembah Hijau merupakan salah satu lembaga konservasi satwa yang dinilai representatif, karena memiliki fasilitas memadai bagi pemeliharaan hewan langka tersebut.

Ia menyebutkan satwa langka itu adalah Owa Sumatera (Hylobates agilis), Siamang (Hylobates sindactylus), Beruang (Helarctus malayanus), serta Kukang (Nycticebus coucang) masing-masing satu ekor.

"Semua hewan langka tersebut merupakan milik negara yang dititipkan di lembaga konservasi yang ada di Lampung," kata dia.

Ia menyebutkan, di daerah ini terdapat tiga lembaga konservasi, namun setelah berkoordinasi, Lembah Hijau yang bersedia menampung dan merawat satwa itu.

Kasi Wilayah III BKSDA Provinsi Sumatera Selatan, Arifin Nur, mengatakan empat satwa langka tersebut merupakan hasil dari sosialisasi ke masyarakat untuk menyadarkan masyarakat bahwa satwa langka bukan merupakan hewan peliharaan.

"Kesadaran masyarakat sudah tinggi, sehingga mereka dengan sukarela menyerahkan hewan peliharaannya kepada BKSDA," katanya.

Komisaris Utama Taman Wisata Lembah Hijau M Irwan Nasution mengatakan siap menampung satwa-satwa yang dititipkan oleh BKSDA Lampung maupun BKSDA Sumsel.

"Kami akan memberikan fasilitas terbaik, agar satwa-satwa langka itu dapat berkembang biak dan terhindar dari kepunahan," kata dia lagi.

Menurut dia, fasilitas yang dimiliki Lembah Hijau, seperti pepohonan dan lainnya dipersiapkan agar hewan-hewan itu dapat nyaman hidup seperti pada habitat aslinya di kawasan hutan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement