REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan tidak seluruh anak yang melapor menjadi korban kejahatan seksual yang dilakukan oleh tersangka AS alias Emon mengalami sodomi.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap puluhan anak yang melapor mengalami kekerasan seksual oleh Emon, karena ada beberapa korban hanya mendapatkan perlakuan tidak senonoh oleh tersangka seperti dipeluk atau pelecehan seksual lainnya tetapi tidak disodomi," kata Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Rita Neni, kepada Antara.
Menurut Rita, pemeriksaan terhadap korban terus dilakukan secara berkelanjutan seperti pemeriksaan fisik maupun kejiwaannya dengan tujuan untuk mengetahui seberapa parah luka yang diderita oleh para korban.
Diakuinya, dari hasil pemeriksaan sementara kepada beberapa korban ditemukan ada yang mengalami kerusakan pada anusnya.
Namun, pihaknya sampai saat ini belum menemukan adanya korban yang tertular atau mengindap penyakit menular seksual seperti herpes atau HIV. Kondisi kesehatan mereka sampai saat ini masih cukuo baik hanya saja kejiwaannya yang terguncang seperti trauma.
"Para korban selain mendapatkan pemeriksaan secara fisik juga kejiwaannya, karena di tempat pemeriksaan terpadu tersebut sudah ada psikolog dan psikiater dan pemeriksaan kesehatan dan pedampingan secara kejiwaan mereka akan terus dilakukan sampai beban traumatiknya sembuh," tambahnya.