Rabu 07 May 2014 14:18 WIB

Global Teleshop Bukukan Kenaikan Penjualan 31,2 Persen

Dua Model menunjukan handphone dari berbagai merk di gerai Global Teleshop Superstore.
Foto: Republika/Agung Supri
Dua Model menunjukan handphone dari berbagai merk di gerai Global Teleshop Superstore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan distribusi, ritel, dan layanan purnajual produk seluler PT Global Teleshop, Tbk meraih peningkatan penjualan sebesar Rp 3,89 triliun atau meningkat 31,2 persen dibanding 2012 sebesar Rp 2,96 triliun.

"Penjualan meningkat 31 persen menjadi Rp 3,89 triliun pada 2013 karena permintaan yang terus tinggi, terutama dari smartphone (ponsel pintar)," kata Direktur Keuangan Global Teleshop, Januar Chandra, pada jumpa pers di Jakarta, Rabu (7/5).

Dari pendapatan itu, Perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 115,04 miliar pada 2013 atau meningkat 1,7 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 113,12 miliar. "Komposisi dari pendapatan, 56 persen untuk handset, dan 44 persen untuk produk operator (voucher telepon seluler)," ujar Januar.

Dia menjelaskan, penetrasi pasar untuk produk telepon seluler mengalami peningkatan yang signifikan sejak beberapa tahun terakhir. Hal itu terjadi, terutama untuk produk smartphone.

Dari estimasi total pasar ponsel pintar rata-rata per tahunnya yang mencapai 70 juta unit, Januar memperkirakan pada 2014, total pasar tersebut akan naik mencapai 30 persen secara keseluruhan. "Harusnya dapat mencapai sekitar 100 juta unit ya tahun ini estimasinya," ujarnya.

Melonjaknya pengguna ponsel pintar juga, kata dia, merupakan hasil migrasi konsumen dari pengguna ponsel fitur. Ponsel fitur merupakan ponsel yang hanya memiliki layanan standar telekomunikasi seperti pesan singkat dan hubungan telepon.

Selain itu, menurut Januar, turun drastisnya harga ponsel pintar dari sebelumnya di atas Rp 2 juta menjadi di kisaran Rp 1 juta, bahkan Rp 500 ribu, telah menstimulus meningkatnya pengguna ponsel pintar.

Turunnya harga ponsel pintar itu juga didorong semakin banyaknya produsen produk sejenis di pasaran. "Hal itu semakin menunjang bisnis ritel. Kami sebagai pelaku bisnis di ritel senang dengan harga ponsel pintar yang turun, jumlah pembeli telah meningkat pesat," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement