REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saratoga Capital Inc, selaku pemegang saham mayoritas Tigerair Mandala, masih menunggu rencana dari manajemen Tigerair Mandala terkait rasionalisasi dan peningkatan efisiensi perseroan. Hal tersebut tak lepas dari masifnya tantangan yang dihadapi Tigerair Mandala seiring pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS maupun kelebihan kapasitas industri penerbangan.
Demikian disampaikan CEO Saratoga Capital Sandiago Uno kepada wartawan saat ditemui di Tempo Scan Tower, Jakarta, Rabu (7/5). "Sampai sekarang, manajemen yang dipimpin Paul Rombeek (Presiden Direktur Tigerair Mandala) sedang menyiapkan plan. Kami sebagai pemegang saham menunggu plan itu dari manajemen dan tentunya kita akan mendukung agar Tigerair Mandala tetap bisa beroperasi," ujar Sandiaga.
Sebagai gambaran, Saratoga Capital Inc menguasai 51,3 persen saham Tigerair Mandala. Sedangkan sebagian besar lainnya yakni 33 persen, dimiliki Tiger Group asal Singapura.
Dikonfirmasi soal rumor ketertarikan anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk. yakni PT Citilink Indonesia, Sandiaga mengaku belum mengetahuinya. "Mungkin bisa ditanya ke manajemen karena kami belum mendapat laporan dari manajemen," kata Sandiaga.
Namun begitu, Sandiaga menyebut semua opsi yang bisa menyelamatkan Tigerair Mandala akan diupayakan. "Entah itu tie up, strategic alliance dan partnership. Semua kemungkinan dibuka agar Tigerair Mandala bisa survei," ujar Sandiaga.