REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengerjaan konstruksi untuk pembangunan Jalan Tol Antasari - Depok - Bogor tahap I yakni Antasari - Depok sepanjang 12 kilometer sudah diresmikan dan akan segera dimulai. Pembangunan dilakukan PT Citra Waspphutowa selaku anak usaha PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).
"Tiga bulan lagi setelah masa persiapan dan langkah lainnya, serta diharapkan lahan sudah dibebaskan 100 persen saat itu, konstruksi akan dimulai," kata Direktur Utama PT Citra Waspphutowa Tri Agus Riyanto kepada pers usai Pencanangan Tol Antasari - Depok bersama Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto dan Walikota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor, di Jakarta, Kamis (8/5).
Menurut Agus, posisi pembebasan lahan tahap I sudah 70 persen dari 109 hektare dan ditargetkan selesai akhir 2015. Proyek yang direncanakan mulai beroperasi awal 2016 tersebut diperkirakan menelan investasi sebesar Rp 3,4 triliun.
"Tol ini sudah dimulai pembebasannya sejak tujuh tahun dan kini dengan dimulainya pencanangan pembangunan jalan tol Antasari - Depok ini menjadi pembuktian bagi seluruh pemegang saham PT Citra Waspphutowa bahwa proyek tersebut dapat segera direalisasikan pembangunannya sesuai rencana," katanya.
Sementara itu, untuk tahap II yakni ruas Sawangan - Bogor (Bojong Gede) sepanjang sembilan kilometer, lanjutnya, akan dioperasikan sebelum 2024.
Agus menyebut, konsesi tol ini selama 40 tahun dan diperkirakan ketika dioperasikan nantinya akan mampu menampung sekitar 47 ribu kendaraan per hari.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto secara terbuka mengaku masih miris meski telah dilakukan pencanangan karena bisa saja masih terhalang oleh pembebasan lahan. "Karena itu kami minta dukungan pihak terkait, terutama pemilik lahan," katanya.
Dia juga mengatakan, dengan adanya tol yang menghubungkan Jakarta - Depok ini, masyarakat pun jadi memiliki alternatif jalur. "Tol Antasari - Depok ini memiliki posisi yang sangat penting karena merupakan bagian dari sistem 'ring and radial' jalan di Jakarta," kata Djoko.