REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengatakan penangkapan Bupati Bogor Rachmat Yasin yang juga Ketau Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Barat sebagai musibah yang harus dihadapi dengan tabah.
"Ini musibah. Kita berharap nanti beliau bisa menghadapi dengan baiklah. Kita belum memahami betul seperti apa yang terjadi. Ini kapasitas beliau sebagai bupati, tapi sebagai kader untuk kita, juga mempertimbangkannya posisi beliau sebagai fungsionaris partai," katanya, Kamis (8/5).
KPK menangkap Rachmat Yasin di kediaman pribadinya di Perumahan Taman Yasmin, Sektor II, kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pada Rabu (7/9) malam.
Yasin ditangkap atas dugaan kasus pemberian izin Rancangan Umum Tata Ruang (RUTR) kawasan Bogor, Puncak dan dan Cianjur. Pada sore sebelum menangkap Yasin, petugas KPK telah menangkap Kepala Dinas Pertanaian dan Kehutanan Kabupaten Bogor M Zairin dan Pegawai Swasta FX Yohan di sebuah restoran di Sentul.
Ia menambahkan pihaknya juga menunggu informasi lebih lanjut dari KPK terkait dengan kasus tersebut. "Kita masih menunggu lebih lanjut informasinya," ucapnya.
Menurut Arwani yang juga anggota DPR RI tersebut, dengan situasi yang terjadi saat ini, DPW Jabar perlu segera membuat antisipasi terutama untuk mengisi kekosongan suara Ketua DPW dalam Rapimnas PPP nanti terkait koalisi.
"Saya kira DPW Jabar harus mengambil sikap, karena memang untuk kepesertaan di forum rapimnas sebagai ketua DPW, selain ketua DPW memang tidak masuk Rapimnas, DPW Jabar saya kira harus mempersiapkan kalau (Rachmat Yasin) tidak bisa hadir," ujarnya.
Ia menambahkan, partainya saat ini juga terus mengikuti perkembangan dari kasus tersebut.