Kamis 08 May 2014 16:00 WIB

Menhan Ingin Peretas Muda Bisa Menyerang

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro
Foto: Widodo S. Jusuf/Antara
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kemampuan anak bangsa dalam bidang teknologi dan informasi tidak kalah dibandingkan negara lain. Hanya saja, kadang-kadang potensi itu tidak tersalurkan dengan baik.

Untuk mewadahi itu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menghelat "Cyber Defence Competition" di Akademi Angkatan Laut, Surabaya, Kamis (8/5). Hadir dalam acara itu Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio dan Panglima Armada Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda Agung Pramono.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, tujuan diadakannya kompetisi ini adalah sebagai upaya pemerintah yang serius mengembangkan sistem siber untuk menjaga stabilitas keamanan. Diharapkan para ahli siber dan peretas (hacker/cracker) dapat menyalurkan bakatnya untuk tujuan positif.

"Dua tahun ini kita melakukan pembangunan untuk anak muda kita. Ke depan kita harus bisa cyber attack, hacking, cracking, dan tracking," kata Purnomo.

Dia menargetkan, para peserta lomba yang terdiri 30 tim bisa saling menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dengan begitu, mereka nantinya bisa diandalkan ketika dimintai bantuan oleh negara. Dia menambahkan, Indonesia termasuk yang paling rawan menjadi korban pencurian data.

Itu lantaran sistem informasi pertahanan negara belum dikelola dengan maksimal. Kalau hal itu dibiarkan, menurut dia, dapat membahayakan kedaulatan negara.

"Kita ada tim yang memonitor serangan dari mana saja setiap hari. Ke depan, kita berharap seluruh data center, khususnya di TNI akan dilindungi," ujar Purnomo.

KSAL Laksamana Marsetio mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk membantu keamanan kegara. Dia mencontohkan, perang di laut tidak hanya ditentukan oleh kekuatan tempur kapal perang, melainkan sistem informasi. Kalau pengiriman data kapal perang tiba-tiba dicuri pihak musuh, sambung dia, sebagus apapaun strategi dan secanggih apapun kapal maka sangat bisa dikalahkan.

Karena itu, ia ingin agar dari kompetisi ini lahir para peretas andal yang bisa diajak kerjasama untuk membela negara. "TNI AL siap bersinergi dengan para pemuda ahli cyber. Dengan lomba ini membuktika jika Indonesia punya banyak anak muda yang ahli di bidang Cyber,” kata Mersetio.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement