REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan kampung deret di RT 12 RW 04, Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (8/5). Acara peresmian ini sekaligus sebagai simbol peresmian selesainya program kampung deret di wilayah administrasi Jakarta Utara yang mulai dikerjakan pada tahun 2013.
Rumah-rumah warga yang dulunya kumuh, kini menjelma menjadi rumah sehat layak huni. Di lokasi yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan ini, semua rumah dicat seragam warna kuning. Tak ketinggalan, ornamen gigi balang khas Betawi juga menjadi penghias atap rumah warga.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Yonathan Pasodung mengatakan, di kampung nelayan ini ada 40 rumah yang sudah selesai direnovasi. Tahun ini, ujar dia, ada 70 rumah lagi yang akan masuk program kampung deret.
"Sebagian rumah baru akan direnovasi tahun ini. Sebab, pada saat pendataan tahun lalu, yang punya rumah lagi pergi melaut," kata Yonathan.
Secara keseluruhan, ucap dia, ada 14 RW di Jakarta Utara yang masuk dalam program kampung deret pada tahun 2014. Total rumah yang akan direnovasi ada 1.800 rumah.
Salah satu warga, Khotimah, mengaku puas dengan rumahnya yang baru. Meski demikian, dia meminta pemerintah menyediakan air bersih. Sebab, air bersih masih menjadi persoalan utama bagi warga yang tinggal di pinggir laut seperti dirinya.
Menurut Khotimah, untuk mendapatkan air bersih, warga harus menyelang air dengan biaya Rp 15 ribu untuk setengah jam. Air sebanyak itu, kata dia, hanya cukup untuk keperluan rumah tangga selama dua sampai tiga hari saja.
"Saat ini yang paling berat memang air bersih," kata Khotimah.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan bahwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sudah melakukan survei ke daerah tersebut. Tak lama lagi, kata dia, warga sudah bisa menikmati air bersih dengan mudah dan murah.
"Sebentar lagi akan datang, Insyallah," ucap Jokowi.