REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Suasana mencekam meliputi Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sejak Kamis (8/5) siang hingga malam ini. Situasi ini menyusul perkelahian dua warga di daerah itu yang terjadi pada Rabu (7/5) malam.
“Memang ada sedikit konflik antara dua warga Berau, yang menyebabkan salah satunya masuk rumah sakit. Saya dengar, pemicunya adalah masalah lahan,” kata tokoh masyarakat Bulungan (daerah tetangga Berau—Red), Budi Mulyadi, saat dihubungi ROL, Kamis (8/5).
Ia menuturkan, setelah perkelahian tersebut, rekan-rekan korban langsung bergerak untuk mencari pelaku. Karena korban kebetulan berasal dari suku Dayak, maka mobilisasi massa pun menyebar hingga melibatkan anggota-anggota komunitas Dayak lainnya di wilayah Berau.
Budi mengatakan, konflik semacam ini sebenarnya sudah sering terjadi di Berau. “Tapi baru kali ini panglima Dayak-nya turun langsung mencari pelaku, sehingga semakin mendorong solidaritas masyarakat Dayak lainnya untuk ikut membantu rekannya yang menjadi korban,” ujarnya.
Berdasarkan perkembangan terakhir, kata Budi lagi, sejumlah aparat keamanan termasuk anggota Brimob sudah disiagakan di beberapa titik di Berau. Sementara, tokoh-tokoh masyarakat di Bulungan pun telah menggelar pertemuan guna mengatisipasi kemungkinan menyebarnya konflik tersebut ke daerah mereka.
“Bulungan itu berbatasan langsung dengan Berau. Karenanya, kita berharap konflik ini bisa cepat selesai dan jangan sampai merebak ke mana-mana,” kata Budi.