Kamis 08 May 2014 20:58 WIB

Rachmat Yasin Ditangkap KPK, Vokalis PPP Masih Akan Nyaring?

Rep: C57/ Red: Taufik Rachman
Bupati Bogor Rachmat Yasin
Foto: Republika/Yasin Habibi
Bupati Bogor Rachmat Yasin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tertangkap tangannya Bupati Bogor, Rachmat Yasin (RY), oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan mempengaruhi kondisi Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menentukan arah koalisi.

Pasalnya, masih ada Sekretaris Jenderal (Sekjend) PPP, Muhamad Romahurmuzy (Rommy) dan Wakil Ketua umum (Waketum) PPP, Emron Pangkapi, yang sering bersuara vokal di forum-forum PPP, termasuk saat berpolemik dengan Ketua Umum (Ketum) PPP, Suryadharma Ali (SDA).

Pakar politik Lembaga Ilmu Politik Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Indria Samego, menyatakan suara faksi dari berbagai Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP, yang bersebrangan dengan faksi SDA, tetap akan vokal.

"Persoalan terkait Ketum PPP, SDA, memang melanggar Anggaran Dasar (AD)/ Anggaran Rumah Tangga (ART) PPP. Tanpa RY pun, persoalan internal PPP akan menimbulkan polemik AD/ ART di internal pengurus PPP. Apalagi suara Emron dan Rommy lebih vokal dan nyaring daripada RY," tutur Indria saat dihubungi Republika, Kamis (8/5).