REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang kerap disapa Ahok tersebut kembali menyemprot pejabat Pemerintah Provinsi DKI, kali ini giliran Dinas Kebersihan Provinsi DKI.
Saking kesalnya, Ahok mempersilakan masuk para wartawan dalam rapat dengan Kepala Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas dan pengusaha kebersihan di DKI Jakarta di Balai Kota, Kamis (8/5).
Ahok begitu geram mendengar laporan mengenai jumlah pegawai honorer kebersihan di DKI Jakarta yang menurutnya tidak masuk akal. Jumlah petugas honerer kebersihan di DKI seperti laporan Kepala Dinas Kebersihan tahun 2014 mencapai 10.721 orang. Jumlahnya membengkak hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah sekitar 3500 orang.
Ahok mempertanyakan kinerja petugas dengan jumlah yang hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya namun tidak mampu membenahi permasalahan sampah di DKI Jakarta selama ini. Terlebih menurut Ahok, seperti laporan perusahaan kebersihan sebagian pekerja adalah dari swasta bukan dari DKI Jakarta.
"Tiba-tiba sekarang kok dikumpulin sampe 10.721 orang, masa 8000 orang beranak pinaknya," ujar Ahok.
Ahok bahkan sampai menggebrak meja saat mengetahui membengkaknya jumlah petugas kebersihan yang menurutnya adalah petugas siluman."Ini gila ini, mainan ini semua ini," ujar Ahok geram.
Nada suara Ahok makin meninggi saat dinas kebersihan tidak mampu menjelaskan mengenai membengkaknya jumlah petugas honorer kebersihan di DKI Jakarta. Bahkan Ahok mengancam akan mencopot semua pegawai kebersihan jika memang ada permainan di dinas kebersihan.
"Bisa saya copot kalian semua, 90 persen saya pindahin aja nanti ke Dishub biar nungguin jalan, gantiin Satpol PP, kalau kayak gitu semua,"ujar Ahok.
Ahok pun menduga membengkaknya jumlah petugas kebersihan DKI berasal dari permainan dinas kebersihan. Dia pun memprediksi jumlah pegawai baru tersebut tak lain comotan dari para dinas.
"Musti ada yang masuk penjara ini. Semua yang baru direkrut malah jadi beban, terus yang lama dicoret sekarang pasti merasa dizalimi lagi nanti demo lagi di sini," ujar Ahok.
Ahok pun kemudian memberi tenggat waktu kepada Dinas Kebersihan DKI Jakarta selama dua minggu tertanggal sampai 22 Mei mendatang untuk memverifikasi nama-nama petugas yang menurut Ahok sebagai pegawai siluman. Verifikasi pegawai honorer tersebut menurut Ahok harus dengan nama lengkap, pembagian kerja petugas, dan riwayat pegawai.
"Pokoknya saya minta untuk tulis semua petugas itu lengkap dengan tugasnya dan nama jalan-jalannya," pinta Ahok.