Jumat 09 May 2014 13:23 WIB

Ini Hasil Evaluasi Polisi Terhadap Perilaku Seksual Emon

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Kapolda Jabar Irjen Pol M Iriawan tampak berbicara dengan tersangka pencabulan seratusan anak AS alias Emon (24 tahun) di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu (7/5).
Foto: Republika/Rega Iman
Kapolda Jabar Irjen Pol M Iriawan tampak berbicara dengan tersangka pencabulan seratusan anak AS alias Emon (24 tahun) di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Pelaku kekerasan seksual terhadap anak AS alias Emon (24 tahun) dinyatakan mengalami gangguan orientasi seksual atau paedofilia. Pasalnya, sejumlah ciri-ciri paedofilia ada pada diri Emon yang mencabuli seratusan anak-anak kecil di Kota Sukabumi.

"Dari hasil evaluasi kepada tersangka, diagnosisnya yakni gangguan orientasi seksual terhadap objek atau paedofilia,’’ ujar Kepala Rumah Sakit Sartika Asih Bandung, Kombes Pol Hisbulloh Huda, kepada wartawan di Mapolres Sukabumi Kota, Jumat (9/5). Hal ini disampaikan dalam keterangan pers Polda Jabar bersama dengan Pemkot Sukabumi.

Dikatakan Huda, Emon memiliki sejumlah ciri khusus paedofilia. Di antaranya memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Di mana, pada hasil tes psikologi IQ nya berada di kisaran 90 hingga 110. Selain itu kata Huda, Emon memiliki kepribadian introvert. Tandanya, ia senang menulis di buku diari atau catatan harian.

Ciri lainnya lanjut Huda, Emon suka berkawan dengan anak-anak atau mempunyai sifat kekanak-kanakan. Emon juga melakukan kejahatan seksual secara sadar kepada seratusan anak-anak kecil. Dari sejumlah ciri ini diperlukan rekomendasi bantuan medis kepada tersangka. Meskipun demikian, tersangka tetap wajib mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.

Di sisi lain kata Huda, ciri-ciri seorang paedofil akan disosialisasikan kepada masyarakat. Sehingga ketika ada pelaku yang mencurigakan bisa segera dilaporkan ke aparat kepolisian terdekat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement