REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Polisi mengakui penanganan kasus kekerasan seksual yang terjadi di Jakarta International School (JIS) terkesan lambat. Alasannya, hingga saat ini belum ada terduga korban lain yang mau melaporkan secara formal ke pihak penyidik kepolisian.
"Memang terkesan agak lambat tapi masih terus kita lakukan pendalaman," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Jumat (9/5).
Rikwanto mengatakan, pihaknya berjanji akan mendatangi terduga korban dan bertemu di tempat yang nyaman jika mau melaporkan kepada pihak kepolisian. Dia juga berharap kepada orang tua murid TK JIS untuk segera melapor bila ada keanehan yang terjadi pada anaknya.
Dia menambahkan, saat ini penyidik masih terus berupaya mencari dugaan adanya korban lain. Sebab, berdasarkan pengakuan dari tersangka, ada kejadian serupa yang pernah mereka lakukan selain terhadap AK (korban yang melapor). Namun, tersangka mengaku lupa siapa korban mereka.
Ia menjelaskan, upaya pencarian terhadap dugaan adanya korban lain dilakukan dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan cara bertemu dengan orang tua murid TK JIS. Hal itu untuk memberikan imbauan kepada orang tua agar tidak takut untuk melaporkan ke polisi bila anaknya menjadi korban kekerasan seksual.
Polisi pun meminta pertemuan dengan orang tua murid ini segera difasilitasi oleh pihak sekolah. Namun, hingga kini masih belum dijadwalkan oleh pihak JIS. "Mereka (JIS) belum berikan waktunya kapan karena mereka harus koordinasi dulu dengan orang tua wali murid," ujarnya.