Jumat 09 May 2014 17:31 WIB

Trikomsel Bangun 1.000 Gerai Baru

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Logo PT Trikomsel Oke Tbk
Logo PT Trikomsel Oke Tbk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan industri telekomunikasi tahun ini dinilai menjanjikan. PT Trikomsel Oke Tbk (Trikomsel) menyambut peluang ini dengan rencana pembangunan 1.000 gerai baru dengan konsep khusus.

Presiden Direktur Trikomsel Sugiono Wiyono Sugialam mengatakan sebanyak 70 persen pendapatan diperoleh dari penjualan telepon genggam (handphone). Untuk itu pihaknya akan menyajikan fasilitas pendukung agar kenyamanan pembeli handphone bertambah. Nantinya, gerai tersebut bisa berkolaborasi dengan fotografi, musik dan kedai kopi.

Tahun lalu, total gerai yang dimiliki Tekomsel sebanyak 1.050 gerai. "Ini akan jadi daerah baru, dimana kita tidak hanya menjual handphone tapi juga di aksesoris," katanya ditemui saat Rapat Umum Pemegang saham tahunan (RUPST) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (9/5).

Dengan cara ini, Trikomsel menargetkan peningkatan pendapatan hingga 15 persen hingga akhir tahun ini senilai Rp 11,85 triliun. Tahun lalu, Perseroan mencatat pendapatan hingga Rp 10,3 triliun.

Sepanjang tahun 2013, pendapatan neto Trikomsel tumbuh delapan persen atau sebesar RP 778,87 miliar dari Rp 9,59 triliun di tahun 2012 menjadi Rp 10,37 triliun di tahun 2013. Sementara itu, laba bersih Trikomsel mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 31 persen atau sebesar Rp 111,56 miliar dari Rp 367,27 miliar tahun di tahun 2012 menjadi Rp 478,83 miliat di tahun 2013.

Lalu untuk laba bersih per saham, Trikomsel mengalami kenaikan sebesar 26 persen di tahun 2013. Pada tahun 2012, laba bersih sebesar Rp 80 per saham dasar, sedangkan tahun ini nilainya Rp 101 per saham dasar.

Direktur Keuangan dan Coorporate Secretary Trikomsel Oke, Juliana Samudro mengatakan bahwa Trikomsel menganggarkan Rp 43,75 milar untuk belanja modal atau Capital Expenditure (Capex). Nilai ini lebih besar 25 persen dari capex tahun lalu sebesar Rp 35 milar. Adapun capex akan digunakan untuk melunasi pembelian aset tahun lalu, seperti gudang dan gerai. "Semua pendanaan capex dari internal," kata Juliana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement