REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Polda Metro Jaya menyayangkan islah yang dilakukan suporter Persija, Jakmania dengan suporter Persib, Viking tidak berjalan sesuai yang diinginkan. Hal itu menyusul aksi sweeping yang dilakukan Jakmania di tol Cipularang terhadap mobil-mobil yang menuju arah Bandung, Kamis (8/5).
Saat itu, Jakmania akan menuju Stadion Si Jalak Harupat di Soreang Kabupaten Bandung untuk menyaksikan pertandingan antara Persib melawan Persija dalam lanjutan Liga Super Indonesia. Namun, Jakmania batal ke Bandung karena dihalau kepolisian di KM 66 tol Cipularang.
"Itu yang kita sayangkan. Harusnya bisa disosialisasikan ke akar rumput," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan, Jumat (9/5).
Menurut dia, setelah dilakukan perjanjian perdamaian antara kedua kubu, harusnya tidak terulang lagi kejadian seperti kemarin. Dalam perjanjian yang disepakati, kedua kubu sama-sama berjanji untuk berdamai dan mengakhiri perseteruan yang terjadi selama ini.
Untuk itu, kata dia, Polda Metro Jaya bersama Polda Jawa Barat dan PSSI akan mengevaluasi terkait kerusuhan yang terjadi. "Termasuk dengan perwakilan kedua suporter," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam evaluasi yang dilakukan, akan ada dua kemungkinan yang bisa diambil. Pertama, laga kedua tim tanpa dihadiri suporter masing-masing. Dan yang kedua, saat laga digelar di Jakarta, Viking tidak boleh hadir dan sebaliknya saat pertandingan digelar di Bandung.