REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono membantah jika tak ada informasi mengenai adanya masalah dalam perekonomian Indonesia dalam rapat kabinet 20 November 2008 silam.
Boediono berujar telah menyampaikan di rapat kabinet bahwa kondisi ekonomi Indonesia tengah tertekan. Menurutnya, keterangan tersebut disampaikan kepada wakil presiden yang memimpin rapat saat itu, Jusuf Kalla (JK).
“Saya sampaikan ada likuiditas yang mandek, kurs rupiah yang anjlok dari Rp 9.000 ke 13.000, dan penarikan uang sebesar 3 miliar US Dolar ke luar negeri, yang jelas saya tidak sampaikan bahwa ekonomi Indonesia saat itu baik-baik saja,” kata dia saat bersaksi atas terdakwa Budi Mulya kasus Century di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jumat (9/5).
Boediono mengakui, memang pada saat itu, dia tidak menjelaskan tentang kondisi Bank Century berikut dengan dampak-dampaknya yang dicemaskan akan terjadi. “Tidak disampaikan termasuk dengan ancaman krisis yang ada, karena dikhwatirkan menimbulkan kecemasan di masyarakat,” ujar Boediono.