Jumat 09 May 2014 20:50 WIB

Anak Korban Sodomi tak Tahu Hal yang Dialaminya Perilaku Salah

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Pelecehan seksual anak (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pelecehan seksual anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kasus sodomi menimpa enam bocah di Kabupaten Cirebon. Mereka tak paham jika sodomi merupakan perilaku seks menyimpang.

''Anak saya tidak menceritakan kejadian yang dialaminya karena mengira (sodomi) bukanlah sesuatu yang salah dan harus dikhawatirkan,'' ujar seorang ibu korban, Ar (31), saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (9/5).

Seperti diketahui, seorang bocah berinisial Sn (9 tahun), warga Desa Bangodua, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, diduga menjadi pelaku sodomi. Dia melakukan aksinya itu terhadap enam orang teman sepermainannya.

 

Adapun keenam korbannya berinisial  GS (6 tahun), D (6 tahun), N (5 tahun), B (13 tahun), M (6 tahun), dan H (6 tahun). Dari enam orang itu, satu di antaranya berjenis kelamin perempuan.

Keenam korban merupakan warga Desa Kreyo, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Mereka selama ini sering bermain bersama pelaku.

Ar mengaku tak menyadari bahwa anaknya, H (6 tahun), menjadi korban sodomi Sn. Sepengetahuannya, anaknya dan Sn merupakan teman sepermainan.

Ar baru menyadari kasus itu setelah mendengar masalah yang dialami korban lainnya, yakni D (6 tahun). D mengeluh pada ibunya bahwa dia merasa sakit pada alat vitalnya.

Ar yang merasa khawatir kemudian meminta anaknya, H, untuk bercerita. Ternyata, sang anak pun mengaku Sn pernah melakukan sodomi terhadap dirinya. Namun, Sn meminta H untuk tidak menceritakan hal itu kepada orang tua.

''Anak saya bilang, Sn sudah melakukan (sodomi) tiga kali kepadanya,'' terang Ar.

Ar pun sudah memeriksakan sang anak ke bidan, Kamis (8/5). Saat ini, dia masih menunggu hasil visum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement