Sabtu 10 May 2014 19:11 WIB

Peningkatan Industri Tenun Lestarikan Warisan Budaya Bangsa

Pengunjung memadati Pameran Gelar Produk Kerajinan dengan Ikon Produk Tenun di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (6/5)
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung memadati Pameran Gelar Produk Kerajinan dengan Ikon Produk Tenun di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (6/5)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peningkatan industri tenun di berbagai daerah di Indonesia merupakan upaya yang penting guna melestarikan warisan budaya bangsa sekaligus kebanggaan yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia.

"Tenun merupakan salah satu karya budaya yang diproduksi di berbagai wilayah di seluruh Nusantara," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (10/5).

Menperin memaparkan, tenun memiliki makna, nilai sejarah, dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif, dan jenis bahan atau benang yang digunakan yang memiliki keunikan antardaerah.

Untuk itu, lanjutnya, tenun baik dari segi teknik produksi, desain dan produk yang dihasilkan harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya, serta dimasyarakatkan kembali penggunaannya.

Sementara itu, peningkatan teknik pembuatan yang menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) membuat kualitas dari kain tenun Indonesia tetap terjaga baik.

"Dari sana dapat dipastikan pada tahun-tahun ke depan, respon pasar untuk tenun Indonesia akan bersaing dengan batik," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong upaya pelestarian industri produksi batik, bordir, dan tenun untuk menjaga keberadaan produk khas daerah sekaligis dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Jawa Barat.

"Para pengrajin batik, bordir dan tenun diharapkan mampu konsisten dalam menyajikan hasil karya yang orisinil serta mempunyai ciri khas," kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar saat Festival Batik, Bordir, dan Tenun Nusantara di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, Rabu (7/5).

Ia menuturkan, Jawa Barat merupakan suatu daerah di Indonesia yang memiliki keanekaragaman motif batik, keunikan bordir dan kekhasan tenun.

Selain Jabar, Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, melestarikan tenun khas Ternate guna melestarikan kekayaan budaya setempat.

"Untuk melestarikan dan memperkenalkan tenun, Pemkot Ternate dan Dekranasda mengikuti ajang pameran Tenun Nusantara. Pameran yang dilaksanakan di graha Kementerian Perindustrian di Jakarta ini sekaligus akan dimanfaatkan untuk mempromosikan keanekaragaman budaya nusantara," kata Kepala Disperindag Kota Ternate M Gani Arief di Ternate, Selasa (6/5).

Sedangkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat, Vita Gamawan Fauzi mengatakan motif kain tenun telah mampu mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan keinginan konsumen pada masa kini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement