REPUBLIKA.CO.ID, PBB, NEW YORK -- Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Somalia Philippe Lazzarini, Jumat (9/5), memperingatkan tanpa tindakan segera, situasi rawan pangan yang rentan di negara Tanduk Afrika itu dapat memburuk dalam beberapa bulan mendatang, kata seorang juru bicara PBB.
Saat berbicara dalam taklimat di Jenewa, Swiss, Lazzarini mengatakan gabungan hujan yang tertunda, harga pangan yang meningkat dan konflik yang berlanjut menambah parah situasi kemanusiaan di Somalia dan sumber daya bagi bantuan masih sangat rendah, kata Farhan Haq, Wakil Juru Bicara PBB.
Lazzarini juga memperingatkan beberapa lembaga dan organisasi non-pemerintah memiliki sangat sedikit sumber daya sehingga proyek mendasar untuk menyelamatkan nyawa terancam ditutup, kata Farhan Haq, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Sabtu.
Lembaga PBB dan mitra kemanusiaan memohon 933 juta dolar AS pada 2014 untuk melaksanakan pekerjaan menyelamatkan nyawa tapi sejauh ini baru menerima 15 persen dana yang diperlukan.
Lebih dari 7,1 juta orang Somalia diperkirakan hidup dalam kondisi krisis pangan pada November 2013, termasuk Hiraan Agropastrol, daerah permukiman Coastal Deeh Pastoral, kata Program Pangan Dunia. Ditambahkannya, konflik di Sudan Selatan menambah parah kerawanan pangan di semua daerah itu.