REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tuan rumah PSIS berhasil meraih poin penuh setelah menang tipis atas tamunya Persiku Kudus 3-2 (1-1) pada laga lanjutan Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Liga Indonesia Grup 4 di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Sabtu petang.
Dengan kemenangan itu tim berjuluk Mahesa Jenar sudah mengumpulkan nilai 18 dan memimpin klasemen sementara Grup 4 karena dalam enam pertandingan yang dijalaninya belum pernah kalah dan seri.
Tim asuhan Pelatih Eko Riyadi ini masih menyisakan satu pertandingan lagi sebelum berakhirnya putaran pertama, yaitu menghadapi tuan rumah Persis Solo di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/5).
Pertandingan PSIS melawan Persiku yang disaksikan sekitar 9.000 penonton tersebut berlangsung dalam tempo yang cepat dan keras sehingga beberapa kali wasit Choirudin dari Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terpaksa meniup peluit sebagai tanda pelanggaran yang dilakukan pemain kedua tim.
Pada awal babak pertama, tuan rumah yang dimotori Ronald Fagundez terlihat mendominasi jalannya pertandingan dengan melancarkan serangan ke pertahanan lawan dari berbagai lini, sedangkan tim asuhan Pelatih Agus Riyanto (Persiku) terlihat lebih banyak mengandalkan serangan balik.
PSIS unggul 1-0 melalui sundulan kepala yang dilakukan M. Yunus pada menit ke-32 setelah menerima dari tendangan bebas yang dilakukan Ronald Fagundez.
Sundulan bola yang terlalu tajam ke gawang gagal diselamatkan kiper Persiku Kudus Endi Bagus.
Beberapa menit kemudian, Persiku nyaris menyamakan kedudukan tetapi sundulan kepala Ama Dou Gakou membentur mistar gawang PSIS yang dijaga Catur Adi Nugroho.
Akan tetapi, pada menit ke-35, Persiku akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui tendangan keras Ama Dou Gakou.
Sebenarnya gol ini tidak perlu terjadi jika tendangan Fauzan fajri tidak mengenai badan penyerang Kudus, Jawa Tengah, tersebut. Bola mental dari Fauzan ini langsung disambar dengan tendangan keras pemain Kudus bernomor punggung 10 ini.
Pada awal babak kedua, PSIS juga nyaris unggul atas Persiku tetapi sundulan kepala Hari Nur Yulianto membentur mistar gawang Persiku. Tim tamu akhirnya unggul menjadi 2-1 melalui gol yang dicetak oleh Agus Riyanto pada menit ke-74 melalui tendangan silang dari sisi kanan gawang PSIS.
Bola tersebut sempat membentur mistar gawang PSIS, kemudian masuk ke jala tim tuan rumah. Pemain-pemain PSIS protes karena menilai bola itu bola belum masuk gawang. Akan tetapi, wasit tetap pada keputusannya bahwa bola itu sudah masuk gawang PSIS.
Tertinggal satu gol tersebut menjadikan semangat pemain tuan rumah bertambah untuk bisa menyamakan kedudukan, apalagi pemain-pemain Kudus diduga banyak yang tergelatak karena kasekitan untuk mengulur-ulur pertandingan.
PSIS akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui gol yang dicetak Fauzan Fajri pada menit ke-84 melalui tendangan dari sisi kiri yang dilakukan Ronald Fagundez dan hanya sekali sentuhan berhasil masuk ke gawang Persiku.
Memasuki masa injury tim yang diberikan wasit selama enam menit, PSIS berhasil memenangkan pertandingan menjadi 3-2 melalui gol yang dicetak Fauzan Fajri melalui sundulan kepala setelah menerima umpan sepak pojok Ronald Fagundez.
Wasit Choirudin dari Bantul mengeluarkan kartu kuning untuk Safrudin Tahan, Welly Siagian, dan Ronald Fagundez (PSIS), kemudian Syla Mbamba, Arifin, Joned, dan Agus Riyanto (Persiku Kudus).
Pelatih Persiku Kudus Agus Riyanto mengatakan bahwa dirinya menyesalkan masa perpanjangan waktu yang sampai enam menit karena dalam pertandingan ini tidak ada kejadian yang luar biasa.
"Setahu saya perpanjangan waktu yang diberikan wasit maksimal lima menit, tetapi ini sampai enam menit padahal dalam pertandingan ini tidak ada kejadian yang luar biasa. Dalam sepak bola, kalah, menang, dan seri itu biasa, tetapi yang saya sesalkan hanya itu saja," katanya.
Menurut dia, pada pertandingan ini timnya hanya berlaku alamiah saja, artinya hanya dengan modal semangat mengingat tim yang dihadapi, yaitu PSIS memiliki nama besar.
Pelatih PSIS Eko Riyadi mengatakan bahwa dirinya bersyukur timnya masih diberi kemenangan meskipun harus bekerja keras dan Persiku memberikan perlawanan yang sengit kepada timnya.
"Kemenangan ini menjadi modal timnya untuk bertanding ke Solo melawan tuan rumah mendatang. Evaluasi tetap dilakukan terhadap timnya, terutama konsentrasi pemain karena dua gol yang terjadi ke gawang timnya akibat konsentrasi pemain yang kurang," katanya.
Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho mengatakan bahwa kemenangan ini harus menjadi pemacu semangat untuk pertandingan-pertandingan berikutnya karena kompetisi masih panjang.
"Kami berharap ini menjadi modal untuk pertandingan selanjutnya dan kami berharap target kami masuk 16 besar bisa tercapai," katanya.